ArtikelReligius

Marak Anak Durhaka, Pertanda Apa?

×

Marak Anak Durhaka, Pertanda Apa?

Sebarkan artikel ini

Penulis, Hasna Mursyidatul Ummah Asy-Syahidah, Ibu Rumah Tangga


Pelaku kejahatan tak selalu diakali oleh orang dewasa. Bisa saja diawali dengan perasaan labilnya para remaja. Seperti yang telah terjadi di Jakarta Timur. Tepatnya di kawasan Duren Sawit, telah ditemukan laki-laki dewasa yang terkapar lemas tak bernyawa di sebuah toko perabotan. Diketahui bahwa laki-laki tersebut merupakan pedagang di toko tersebut. Setelah diselidiki oleh Polisi, dinyatakan bahwa pelakunya merupakan dua anak kandungnya yang masih berusia belasan tahun. Pelaku membunuh korban dengan sebuah pisau dikarenakan dimarahi oleh korban lantaran terciduk mencuri uangnya.

Tak hanya itu, hal serupa terjadi di Pesisir Barat, Lampung. Pelaku kesal dikarenakan sering diminta untuk mengantarkan ke kamar mandi oleh ayahnya yang merupakan penderita stroke. Diceritakan bahwa pelaku sedang makan di ruang makan, lalu sang ayah memanggilnya lantaran ingin ke kamar mandi dan ingin dibopong oleh anaknya ke kamar mandi karena penyakit strokenya. Pelaku merasa sangat kesal lalu memukul korban hingga menyebabkan cedera serius di bagian kepalanya.  Setelah hal itu terjadi, korban dilarikan ke rumah sakit. Naasnya, sehari setelah dilarikan ke rumah sakit, korban malah ditemukan sudah tidak bernyawa di rumahnya sendiri.

Labilnya emosi remaja merupakan hal yang wajar. Tapi jika dibiarkan akan membahayakan kondisi mereka, lantaran tidak terarah. Sehingga, mereka bisa bertindak sesuka hati tanpa mengetahui apakah ini benar ataupun salah.

Adapun kejahatan yang terjadi saat ini bisa jadi karena pemicu yang sangat serius. Salah satu penyebabnya adalah karena penerapan sistem hidup kapitalisme dimana materi merupakan segalanya, sehingga abai terhadap keharusannya untuk birrul walidain. Disamping itu, sistem pendidikan sekuler tidak mendidik agar memahami birrul walidain.

Sekularisme-kapitalisme telah merusak dan merobohkan pandangan mengenai keluarga. Sekularisme telah melahirkan manusia-manusia miskin iman yang tidak mampu mengontrol emosinya, rapuh, dan kosong jiwanya. Penerapan sistem hidup kapitalisme juga telah gagal memanusiakan manusia. Fitrah dan akal tidak terpelihara. Menjauhkan manusia dari tujuan penciptaannya yaitu sebagai hamba dan khalifah pembawa rahmat bagi alam semesta. Maka lahirlah generasi yang rusak dan merusak serta rusak juga hubungannya dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Islam sebagai agama yang mengatur kehidupan secara menyeluruh, telah mengatur tuntunan kehidupan yang layak dan teratur. Islam memiliki mekanisme menjauhkan generasi dari kemaksiatan dan tindak kriminal. Didukung dengan perintah, janji nyata, serta ancaman-ancaman yang dicantumkan dalam Alqur’an. Dan semua itu terbukti. Juga menegakkan sistem sanksi yang menjerakan seperti hukuman bagi yang mencuri. Sehingga dapat mencegah segala bentuk kejahatan termasuk kekerasan anak pada orang tua maupun sebaliknya.

Islam juga mendidik generasi, untuk menjadi generasi yang memiliki kepribadian islam, yang akan berbakti dan menghormati kedua orang tuanya serta memiliki kemampuan untuk mengendalikan emosinya. Sehingga mereka sadar betapa pentingnya berbakti pada orang tua. Keberkahan yang akan mereka dapat dalam kehidupan berasal dari ridha kedua orang tua.

Rasulullah.SAW bersabda: الوالد أوسط ابواب الجنة فإن شئت فأضع ذالك الباب او احفظه
“Kedua orang tua itu adalah kunci pintu surga yang paling tengah Jika kalian ingin memasukinya, maka jagalah orang tua kalian dan jika kalian enggan memasukinya, silahkan sia-siakan orang tua kalian” ( HR. Tirmidzi, ia berkata” hadist ini shahih”, dishalihkan oleh Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah no.914)

Rasulullah menegaskan ; “Dosa-dosa besar yang paling besar adalah : syirik kepada Allah, membunuh, durhaka pada orang tua, dan perkataan dusta atau sumpah palsu”. (HR.Bukhari Muslim dari sahabat Anas bin Malik)

Allahu a’lam bishshowab.

Baca Juga  Mengenal Eggy Vames Pengusaha, Musician dan Content Creator

Bandung, 8 Juli 2024

Redaksi WP***

Example 120x600